TANGGAMUS, HD7.id -Unit Tipikor Satreskrim Polres Tanggamus akhirnya menahan FH, oknum Kepala Pekon (Kakon) Atar Lebar Kecamatan Bandar Negeri Semuong, karena dugaan ngecor Dana Desa yang bikin kerugian negara sampai Rp1,03 miliar.
Penangkapan? Bikin penasaran aja dilakukan karena yang bersangkutan dua kali mangkir dari panggilan penyidik!
"Penangkapan ini upaya paksa karena tidak kooperatif," ungkap Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko dalam konferensi pers Kamis (18/12/2025), didampingi timnya.
Penangkapan sendiri berlangsung Sabtu (13/12) di rumah kerabat FH di Pekon Negeri Agung, Kecamatan Talang Padang.
Ceritanya mulai dari laporan masyarakat yang masuk pada 3 Februari 2025, soal dugaan korupsi APBP Atar Lebar tahun 2019–2021 dan 2022.
Modusnya? Penyimpangan dalam pengelolaan pekerjaan fisik anggaran dicairkan ke sekretaris dan bendahara, tapi seluruhnya diambil oleh FH sebagai pemegang kekuasaan. Bahkan, pengelolaan APBP selama tiga tahun itu tidak transparan sama sekali!
Hasil audit Inspektorat Tanggamus membuktikan kerugian itu. Setelah 10 bulan penyelidikan, penyidik mengamankan dokumen dan laporan audit yang menguatkan dugaan penyalahgunaan wewenang.
Sebelum penangkapan, polisi juga sudah bikin gelar perkara di Polda Lampung dan koordinasi dengan Kejaksaan. Tapi, FH tidak mau mengembalikan dana malah diketahui sudah habis dipake buat kepentingan pribadi!
"Kita masih dalami pembelian aset dan kemungkinan keterlibatan pihak lain," tambah Kapolres. Untuk perbuatannya, FH dijerat Pasal 2 UU Tipikor dengan ancaman penjara 4–20 tahun dan denda Rp200 juta–Rp1 miliar.
Yang krennya lagi Pj Kakon Atar Lebar berinisial R yang dulunya terlibat, udah mau mengembalikan kerugian negara dan buktinya sudah diterima Inspektorat. Bedanya banget sama FH yang malah mangkir! (*)
